Anggraeni and Partners mempersembahkan ACTIO Edisi Ke-27 sebagai publikasi terbaru yang berfokus pada perkembangan hukum maritim dan kebijakan strategis yang membentuk masa depan industri pelayaran Indonesia. Edisi ini diterbitkan bertepatan dengan Hari Maritim Sedunia, menjadikannya momentum yang tepat untuk kembali menyoroti pentingnya kepastian hukum, tata kelola maritim, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas sektor kelautan nasional.
Sebagai negara kepulauan dengan jalur perdagangan laut yang padat, Indonesia membutuhkan kerangka hukum maritim yang kuat untuk mendukung keamanan pelayaran, perlindungan kargo, efisiensi penyelesaian sengketa, dan akuntabilitas seluruh pelaku usaha. ACTIO Edisi Ke-27 hadir dengan rangkaian analisis mendalam yang dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai isu hukum maritim yang sedang berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional.
1. Praktik subrogasi dalam asuransi maritim
Edisi ini membahas secara rinci bagaimana mekanisme subrogasi bekerja dalam sistem asuransi kelautan, termasuk hubungan antara pemilik kargo, perusahaan asuransi, dan pihak ketiga yang bertanggung jawab atas kerugian. Artikel ini menyoroti pentingnya pengaturan kontraktual yang jelas, standar pembuktian yang tepat, serta tantangan implementasi di lapangan. Pembahasan ini relevan bagi pelaku usaha logistik, pemilik kapal, perusahaan asuransi, dan konsultan hukum yang terlibat dalam transaksi maritim.
2. Yurisdiksi dan tanggung jawab dalam kecelakaan pelayaran di Indonesia
Analisis mengenai batas yurisdiksi dalam kecelakaan maritim menjadi sorotan utama, terutama mengingat tingginya intensitas aktivitas pelayaran di perairan Indonesia. Artikel ini menguraikan kerangka hukum nasional, peran Mahkamah Pelayaran, keterbatasan regulasi yang ada, dan kebutuhan harmonisasi dengan standar internasional. Topik ini penting untuk meningkatkan pemahaman mengenai proses investigasi, tanggung jawab operator kapal, dan kewajiban hukum dalam situasi darurat maritim.
3. Urgensi pembentukan lembaga arbitrase maritim khusus
ACTIO Edisi Ke-27 menegaskan pentingnya kehadiran lembaga arbitrase maritim khusus di Indonesia sebagai alternatif penyelesaian sengketa yang lebih cepat, efisien, dan sesuai dengan praktik global. Dengan meningkatnya volume perdagangan kargo dan aktivitas pelayaran, sengketa yang melibatkan charterparty, bill of lading, salvage, dan collision matters menjadi semakin kompleks. Artikel ini menjelaskan peluang Indonesia untuk membangun ekosistem arbitrase maritim yang kompetitif dan dapat bersaing dengan lembaga arbitrase internasional seperti LMAA atau SCMA.
4. Tanggung jawab pidana korporasi dalam perdagangan barang ilegal di pelabuhan
Salah satu isu krusial dalam tata kelola pelabuhan adalah meningkatnya risiko perdagangan barang non cukai dan ilegal. Artikel ini mengupas kerangka pidana korporasi dan bagaimana perusahaan dapat dimintai pertanggungjawaban atas kegiatan yang melanggar hukum di wilayah pelabuhan. Pembahasan ini mencakup aspek compliance, pengawasan internal, mitigasi risiko, dan praktik penegakan hukum yang perlu diperkuat untuk menjaga integritas rantai logistik nasional.
5. Prospek masa depan hukum maritim dan transformasi kelembagaan
Edisi ini juga menampilkan tinjauan strategis mengenai arah kebijakan maritim Indonesia, termasuk modernisasi aturan, penguatan kapasitas institusi, dan peran kepemimpinan dalam mendukung transformasi maritim. Perspektif ini menekankan bahwa pembangunan sektor maritim yang kompetitif tidak dapat dilepaskan dari kualitas tata kelola hukum dan kemampuan lembaga dalam merespons dinamika global.
Kontribusi ACTIO bagi praktik hukum maritim Indonesia
Sebagai publikasi yang konsisten menggabungkan analisis hukum, kebijakan publik, dan perspektif industri, ACTIO Edisi Ke-27 dirancang untuk membantu pembaca memahami tantangan dan peluang yang muncul di sektor maritim. Dengan pendekatan berbasis riset dan pengalaman praktis, edisi ini memberikan wawasan yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis, praktisi hukum, regulator, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam membuat keputusan strategis.
Akses ACTIO Edisi Ke-27
Pembaca dapat mengakses edisi lengkap ACTIO melalui pemindaian QR code atau tautan berikut: unduh
ACTIO Edisi Ke-27 diharapkan dapat menjadi rujukan terpercaya dalam memahami hukum maritim Indonesia, mendukung penguatan tata kelola pelayaran, dan mendorong terciptanya ekosistem maritim yang aman, transparan, dan berdaya saing.


