JAKARTA, KOMPAS — Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam penyelesaian sengketa hukum perdagangan internasional dinilai krusial. Untuk itulah para praktisi hukum muda dituntut untuk dapat beradaptasi dalam menggali pengetahuan serta terlibat langsung dalam pengembangan ekosistem hukum internasional.
Dalam keterangan pers yang diterima Kompas pada Selasa (27/8/2024), Perdagangan Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (Uncitral) merupakan badan hukum inti dalam PBB yang bergerak di bidang hukum perdagangan internasional. Badan hukum dengan kesadaran universal yang menawarkan reformasi hukum dagang di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun. Uncitral memiliki komitmen untuk meningkatkan modernisasi dan harmonisasi aturan tentang bisnis internasional.
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, K Shanmugam SC dalam sambutannya, Senin (27/8/2024) mengatakan, banyak peristiwa yang telah mengubah cara hidup dan bekerja termasuk dalam menghadapi tantangan dan peluang di bidang hukum. Menurut Shanmugam, meskipun banyak perubahan terjadi, peluang pertumbuhan yang signiykan tetap tersedia, terutama di kawasan Asia, tak terkecuali Singapura.
Bimbingan dalam akademi tentu akan sangat bermanfaat dalam pengembangan karier para praktisi hukum muda dapat didorong, efisiensi dapat ditingkatkan, dan isu-isu hukum dan sosial ekonomi yang krusial dapat dikelola dengan lebih baik.
Di sisi lain, distraksi digambarkan sebagai tantangan yang tidak diinginkan yang mengalihkan fokus dari isu-isu utama. Tema yang diangkat dalam Singapore Convention Week tahun ini, ”Memisahkan Gangguan dari Distraksi dalam Dunia yang Terus Berkembang,” dianggap sangat relevan dengan dinamika global saat ini. Shanmugam menegaskan pentingnya keahlian dalam teknologi, perencanaan strategis, dan rasa ingin tahu yang mendalam untuk menghindari terjebaknya setiap gangguan baru
Shanmugam juga menyoroti harapan Singapura untuk memfasilitasi diskusi dengan mengundang para pakar penyelesaian sengketa internasional, praktisi, akademisi, dan pejabat pemerintah untuk berbagi pengalaman, praktik terbaik, dan ide-ide mereka. Dia berharap, para peserta dapat memperoleh wawasan yang berharga dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan strategi untuk mengelola gangguan yang mungkin dihadapi.
Praktisi hukum asal Indonesia Setyawati Fitrianggaraeni hadir sebagai panelis dalam diskusi panel bertajuk ”Membina Generasi Penerus-Dari Mentorship (bimbingan) ke Stewardship (penatalayanan)”.
Dalam diskusi itu, Menurut Setyawati, pertemuan ini akan membuka pintu sekaligus peluang bagi para praktisi hukum untuk terlibat dalam ekosistem hukum internasional dengan mengeksplorasi berbagai model bimbingan. Mulai dari membantu para praktisi terhubung dengan sumber-sumber bimbingan,
dukungan, dan dorongan yang berkelanjutan di dalam komunitas hukum.
”Kegiatan ini tentu akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan, membuat karier di industri hukum lebih mudah diakses dan berkelanjutan,” kata Setyawati.
Dia yang berbagi pengalamannya ketika terlibat dalam program Young International Council for Commercial Arbitration (ICCA) dan perannya sebagai pendiri LeadGal. Dalam keterangan Setyawati, LeadGal merupakan komunitas yang menyediakan pelatihan karakter berkelanjutan dan dukungan firma hukum untuk menjaga kualitas praktik hukum di Indonesia.
Setyawati mengutarakan pentingnya peran mentor dan komunitas dalam perjalanan karier mereka. Dengan kesuksesan acara ini, Uncitral Academy 2024 telah memberikan kontribusi yang signiykan dalam membangun kompetensi dan kualitas praktisi penyelesaian sengketa internasional.
Dia menegaskan, pelatihan berkelanjutan, pengembangan spesialisasi, dan yang paling penting, bimbingan yang efektif merupakan fondasi penting bagi para praktisi muda untuk membangun karier mencapai kesuksesan dan lebih Dr Michael Hwang, salah satu pembicara ahli sekaligus arbiter internasional yang berbasis di Singapura menekankan pentingnya bimbingan Yang tidak kalah penting adalah bagaimana teknologi baru dapat memengaruhi metode mediasi. Membangun kompetensi dan kualitas di arena internasional Uncitral Academy 2024
Tidak hanya membekali generasi baru praktisi hukum dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di kancah internasional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan etika profesional. ”Melalui format diskusi panel dan sesi interaktif, acara memberikan wadah bagi para peserta untuk berbagi pengalaman, belajar dari para ahli, dan memperluas jaringan profesional mereka,” kata Hwang
Dikutip dari Kompas Metropolitan: https://www.kompas.id/baca/metro/2024/08/27/pemanfaatan-teknologi-dalam-penyelesaian-masalah-hukum-dinilai-krusial
For further information, please contact:
P: 6221. 7278 7678, 72795001
H: +62 811 8800 427
S.F. Anggraeni
Managing Partner